Rabu, 31 Juli 2019

BAB I UNSUR-UNSUR DESAIN GRAFIS


Komptetensi Dasar
3.1 Mendiskusikan unsur-unsur tata letak berupa garis, ilustrasi, tipografi, warna, gelap-terang, tekstur, dan ruang
3.1.1 Menjelaskan unsur-unsur tata letak desain grafis.
3.1.2 Menguraikan unsur-unsur tata letak desain grafis
3.1.3 Mendeskripsikan unsur-unsur tata letak desain grafis

4.1 Menempatkan unsur-unsur tata letak berupa garis, ilustrasi, tipografi, warna,
gelap-terang, tekstur, dan ruang
4.1.1 Menetapkan unsur-unsur tata letak desain grafis
4.1.2 Menetapkan tata letak unsur-unsur warna

Materi Pokok

Unsur-unsur tata letak berupa garis, ilustrasi, tipografi, warna, gelap-terang, tekstur, dan ruang

Pengertian

Grafis
Dalam Bahasa Inggris disebut Graphic diartikan sebagai goresan yang berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan kegiatan cetak-mencetak (Freddy Adiono Basuki, 2000).

Desain
Menurut Atisah Sipahelut (1991) desain diartikan sebagai bentuk rumusan dan suatu proses pemikiran. Rumusan atau proses pemikiran yang dituangkan dalam wujud gambar tersebut merupakan pengalihan gagasan kongkrit isi pemikiran untuk mengalihkan gagasan dalam wujud gambar. Dalam proses mendesain ini seorang desainer dapat mempergunakan perlatan manual seperti kuas atau dengan teknologi komputer.

DESAIN GRAFIS
Desain grafis adalah seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan, ruang, dan gambar. Bidang ini merupakan bagian dari komunikasi visual. Ilmu desain grafis mencakup seni visual, tipografi, tata letak, dan desain interaksi.

Dalam dunia desain grafis, ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi keseluruhan desain yang dihasilkan. Salah satunya adalah unsur-unsur yang membentuk sebuah desain grafis. Unsur-unsur tersebut sangat mempengaruhi hasil desain grafis yang dibuat.

Unsur-unsur desain grafis
Ibarat memasak menu yang spesial, ada komposisi bahan-bahan, serta cara meramu yang khusus dalam menghasilkan hidangan yang lezat. Demikian juga dengan desain grafis. Ada unsur-unsur yang harus dipahami oleh desainer grafis agar dapat menghasilkan komposisi desain yang estetik, harmonis, komunikatif dan menyenangkan untuk dinikmati audiens.  Unsur-unsur tersebut di antaranya, garis (line), ilustrasi (ilustration), tipografi (typografi), warna (color), gelap terang (value), tekstur (texture), dan ruang.

1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lainnya.  Berbagai jenis garis muncul di mana-mana. Lihatlah di sekitar Anda dan Anda akan melihat baris yang lurus, lengkung, berbelok-belok, tipis, tebal, dan titik-titik.  Garis dapat digunakan untuk:
a. Mengatur informasi.
b. Penekanan kata.
c. Menghubungkan informasi.
d. Outline foto .
e. Membuat kotak.
f. Membuat bagan atau grafik.
g. Membuat pola atau ritme dengan membuat banyak baris.
h. Membuat penekanan langsung ke mata pembaca. (Membuat garis diagonal.)

Garis dapat diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse dalam komputer dan lain sebagainya. Garis tidak mengenal istilah kedalaman (depth), dan hanya memiliki ketebalan dan panjang, oleh sebab itu garis sering dimaknai sebagai elemen satu dimensi. Bentuk garis memiliki banyak variasi, bentuk garis itu sendiri biasanya dapat memaknai penggunaanya. contoh penggunaan garis misalnya:
a. Garis lurus, garis lurus biasanya diidentikan dengan kesan kaku, variasi ini biasanya digunakan
sebagai  simbol formalitas.
b. Garis lengkung, penggunaan garis lengkung biasanya memberikan kesan lembut dan luwes.
c. Garis zigzag, garis zigzag sering dimaknai sebagai garis yang keras sekaligus dinamis.
d. Garis tidak beraturan, garis ini bisanya menimbulkan kesan fleksibel dan informal.
e. Garis horizontal, horizontal melambangkan kesan pasif.
f. Garis vertikal, vertikal sering dimaknai sebagai bentuk garis yang memiliki kesan stabil.
g. Garis diagonal, garis ini dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis dan menarik perhatian.
Penggunaan garis sendiri dapat memberikan perbedaan dalam perasaan dan juga dalam menstimulus ataupun mengeksekusi sebuah gagasan atau ide. Misalnya saja dengan mengubah tekanan, lekukan, ketebalan, akan menimbulkan hasil yang berbeda. Penggunaan garis dalam desain komunikasi visual tidak terikat dengan aturan  dam pakem tertentu, karena pada dasarnyagaris merupakan sebuah elemen visual yang dapat dipakai dimana saja.
Dalam penggunaanya, sebuah garis perlu diperhitungkan secara cermat, sehingga tidak terkesan asal-asalan dan dipaksakan. Penggunaan variasi garis yang sangat bagus akan menambah unsur estetika dan kenyamanan untuk orang yang melihat. Karena tujuan dari desain komunikasi visual sendiri adalah untuk menyajikan informasi baik verbal maupun visual agar dapat sampai dengan mudah, menyenangkan, sekaligus mengesankan. Desainer grafis sering kali juga menggunakan unsur garis sebagai ilustrasi.


2. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan unsur grafis yang sangat vital dan dapat disajikan mulai dari goresan atau titik sederhana sampai dengan kompleks. Ilustrasi berfungsi untuk :
a. Menarik perhatian
b. Merangsang minat pembaca terhadap keseluruhan pesan
c. Memberikan ekplanasi atas pernyataan
d. Menonjolkan keistimewaan daripada produk
e. Memenangkan persaingan
f. Menciptakan suasana khas
g. Dramatisasi pesan
h. Menonjolkan suatu merk atau semboyan dan mendukung judul iklan

Ilustrasi dapat berupa gambar, foto, maupun garfis lainnya. Gambar merupakan penjelasan yang dapat menerjemahkan isi iklan secara menyelururh, mempu menarik perhatian sekaligus menangkap pandangan secara sepintas.
Ilustrasi dapat dihasilkan melalui beberapa teknik, yaitu :
Gambar Tangan (Hand Drawing)
Ilustrasi gambar tangan dibuat secara keseluruhan menggunakan tangan, dengan memberikan ekspresi dan karakter tertentu untuk mendukung media komunikasi grafis yang dibuat, seperti iklan, poster, baliho, dan sebagainya.
Fotografi
Ilustrasi berupa foto dihasilkan dengan teknik fotografi menggunakan kamera, baik manual maupun digital. Foto yang dihasilkan dengan kamera digital memungkinkan adanya pengolahan lebih lanjut, langsung tanpa scanning di komputer untuk memberikan ekspresi ataupun ilustrasi tertentu sesuai keinginan. Obyek fotografi menjadi lebih realistis, ekslusif, dan persuasif. Dalam keanyataan teknik hand drawing dan teknik fotografi dapat digabung.

3. Tipografi
Tipografi merupakan seni dalam merancang, menyusun dan memodifikasi huruf. Tipografi melibatkan beberapa pengaturan pada huruf seperti ukuran huruf, jenis huruf, tracking (jarak antar huruf secara umum), kerning (jarak antar dua huruf yang spesifik), dan leading (jarak antar baris). Fungsi tipografi yaitu,
1. Kemudahan membaca
2. Menarik perhatian
3. Menciptakan keindahan
Adapun unsur-unsur tipografi adalah,
a. Ornamen dan bidang cetak
b. Kolom dan garis
c. Baris
d. Kata
e. Kemiringan huruf
f. Berat dan lebar huruf
g. Ukuran huruf
Ukuran poin yang paling umum digunakan adalah diantara 6 – 72.
h. Bentuk huruf
Bentuk atau enis huruf dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu jenis huruf berkait (Serif), tanpa kait (San Serif) dan fantasi.

4. Warna (Colour)
Warna adalah elemen dari unsur desain grafis yang menjadi penarik perhatian paling utama. Penggunaan warna yang tepat akan berbanding lurus dengan kualitas, citra, keterbacaan, dan penyampaian pesan dalam desain tersebut. semisal adalah untuk penggunaan warna yang lembut akan memancarkan kesan romantis, kedamaian, dan kenyamanan. Sedangkan warna-warna tegas dan terang akan memberi kesan dinamis. Menghindari memadukan warna yang salah adalah sangat penting untuk menjauhi penafsiran yang salah oleh orang yang melihatnya.
Warna dalam layout dapat menyampaikan moods, membuat gambar, menarik perhatian, dan mengidentifikasi objek. Ketika memilih warna untuk publikasi atau halaman web, tentang apa yang ingin Anda lakukan dan ke warna apa yang cocok untuk tujuan anda.
Warna dapat digunakan untuk:

a. Sorot elemen penting dan utama seperti subheads.
b. Menarik mata.
c. Sinyal di mana pembaca untuk melihat terlebih dahulu
d. Membuat gambar atau moods.
e. Mengatur.
f. Bersama kelompok elemen atau mengisolasi mereka.
g. Memprovokasi emosi.


5. Gelap-terang (Value)
Value merupakan unsur yang menentukan sebuah desain menjadi lebih indah dipandang mata atau tidak. Value tersebut adalah gelap terangnya warna sebuah objek, background (latar), atau teks. Sebuah warna yang akan diterangkan dapat menghasilkan warna yang lebih muda, sebaliknya sebuah warna yang akan digelapkan dapat menghasilkan warna tua. Contohnya warna biru diterangkan akan menghasilkan warna biru muda, dan sebaliknya jika digelapkan akan menghasilkan warna biru tua. Begitu halnya dalam mendesain, harus ,memiliki keahlian dalam melakukan value pada desain yang dibuat dengan skala yang tepat dan sesuai dengan tujuan desain sehingga akan terlihat lebih profesional.

6. Tekstur (Texture)
Dalam desain grafis tekstur adalah nilai halus dan kasarnya sebuah benda, atau juga bisa disebut nilai raba. Penggunaanya dapat dimayakan untuk memberikan visual yang berkesan dan berkarakter. Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Pada prakteknya tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit, kayu, dan sebagainya. Penggunaan tekstur dalam desain grafis juga biasanya sering diaplikasikan pada latar desain atau sering kita sebut background desain. . Tekstur juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan dan kontras dalam sebuah desain komunikasi visual.
Tekstur dapat digunakan untuk:
a. Memberikan publikasi cetak, presentasi, atau halaman web yang mood atau kepribadian.
b. Kontras untuk membuat bunga.
c. Bermain-main visual mata.
d. Memprovokasi emosi.
e. Membuat rasa kekayaan dan mendalam

7. Ruang (Space)
Ruang atau space merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya, yang pada desain grafis biasanya dapat dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika desain. Dalam pengertian desain grafis area yang kosong yang berada diantara elemen-elemen visual juga dianggap sebagai elemen desain. Bidang kosong dimaksudkan untuk menambah kesan nyaman dan “istirahat” serta memberikan kesan tekanan kepada objek visual yang ada dalam sebuah desain. Ruang berfungsi memisahkan ruang atau unifies, highlight, dan memberikan mata visual istirahat.
Ruang dapat digunakan untuk:
a. Memberikan mata visual istirahat.
b. Membuat hubungan antara unsur-unsur.
c. Sorot salah satu elemen.
d. Menaruh banyak spasi sekitar yang penting untuk menarik perhatian .
e. Membuat layout agar mudah diikuti.


Tugas I untuk Hari Kamis tanggal 1 Agustus 2019

1. Siapkan buku gambar berukuran A 3 , pensil 2B dan pensil warna
2. Satu halaman buku gambar diberi garis pinggir 2 cm, lalu dibagi menjadi empat ruang.
3. Kotak pertama, buatlah satu macam garis dengan arah yang sama dan jarak yang sama tanpa penggaris menggunakan pensil 2B.
4. Kotak kedua, buatlah tiga macam garis berselang seling dengan warna berbeda, jarak antar garis sama.
5. Kotak ketiga, buatlah empat macam garis dengan warna berbeda, dengan jarak satu garis warna dengan warna lain agak berjauhan
6. Kotak keempat, buatlah bermacam garis, dengan warna berbeda, jarak yang berjauhan dan tampakkan satu ruang kosong.

Setelah selesai dikerjakan, buat laporan di kolom komentar berisi nama dan kelas.  Buku Gambar disimpan di meja Ibu di Ruang MMC paling lambat senin tanggal 7 Agustus 2019.